Indonesia tidak bisa dianggap
sebelah mata dalam hal teknologi pencarian pesawat atau kapal yang karam di
lautan. Buktinya adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
memiliki sebuah kapal canggih yang bernama Kapal Baruna Jaya IV yang ikut dalam
tim pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang tanggal 28 Desember 2014
lalu.
Baruna Jaya IV sesungguhnya
merupakan kapal riset yang biasanya digunakan untuk membuat pemetaan pelabuhan,
serta pemetaan bawah termasuk habitat dan perikan di laut. Baruna Jaya IV
dibuat di Prancis tahun 1995 dengan panjang 60,4 meter dan lebar 12,1 meter.
Kapal ini dilengkapi dengan
Multi-Beam Echo Sounder dan Side Scann Sonar untuk mendeteksi berbagai kondisi
maupun mencari puing logam yang ada di bawah laut. Multi-Beam Echo Sounder
layaknya 'telinga bawah laut' yang cukup tajam dan akurat untuk mendeteksi
kondisi yang ada di bawah air.
Perangkat ini merupakan salah
satu yang paling canggih dalam hal monitoring di kedalaman laut gelap dan
memungkinkannya melakukan pemetaan maupun deteksi puing. Alat ini terdiri dari
empat bagian yakni pengirim transduser, penerima transduser, unit pengolahan
dan workstation. Transduser juga bisa dipasang bersamaan dengan sensor gerak
dan kecepatan suara supaya memiliki fungsi dan memberikan hasil pemetaan yang
lebih akurat.
Sementara itu, Side scann sonar
yang biasa digunakan untuk melakukan survei dan arkeologi maritim atau
kelautan. Side scann sonar juga mampu mendeteksi barang-barang dan puing di
dasar laut yang bisa membahayakan pelayaran ataupun instalasi industri minyak
dan gas bawah laut.
Suara frekuensi yang digunakan
dalam side scann sonar biasanya berkisar 100-500 kHz. Frekuensi yang lebih
tinggi dari itu disebutkan mampu menghasilkan resolusi yang lebih baik, akan
tetapi ruang jangkauan yang dihasilkannya akan berkurang.
Kedua sensor yang dipasang pada
Baruna Jaya IV diharapkan dapat membantu mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang
dinyatakan hilang sejak Minggu pagi kemarin. Kapal Baruna Jaya sendiri telah
berlayar dari Bojonegara, Banten menuju perairan Bangka-Belitung dan bergabung
bersama tim khusus yang mencari posisi jatuhnya pesawat AirAsia.
Baruna Jaya IV pernah ikut
dalam pencarian KM Gurita yang tenggelam di Sabang pada tahun 1996, menemukan
Boeing 737 Adam Air yang tenggelam di Selat Makassar di tahun 2007 dan
menemukan KM Bahuga Jaya di Selat Sunda pada tahun 2012.
Pesawat AirAsia yang hilang
hari Minggu kemarin adalah pesawat jenis Airbus A320-200 PK-AXC, yang
diterbangkan oleh Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin
dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Ada 162 penumpang dalam pesawat
naas tersebut, terdiri dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat. Penumpang
didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN
Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. Meskipun baru berhasil menemukan serpihan,
Indonesia bisa berharap dari peralatan canggih yang disematkan dalam kapal ini.
Kapal Baruna Jaya sudah berkali-kali berhasil menemukan bangkai kapal dan
pesawat dalam sepak terjangnya. Pada 1996, hasil scan Baruna Jaya dapat
memperlihatkan lokasi bangkai kapal KM Gurita yang tenggelam di Sabang.
Prestasi serupa terulang lagi
pada 2007. "Kami menemukan Boeing 737 Adam Air yang tenggelam di Selat
Makassar tahun 2007," kata Wahyu Pandoe, anggota tim ahli Baruna Jaya.
Pada 2012, ilmuwan BPPT menemukan KM Bahuga Jaya di Selat Sunda.
Deputi Operasi Badan SAR
Nasional Mayor Jenderal Tatang Zainuddin menjelaskan, kapal Baruna Jaya dilengkapi
detektor yang mampu mendeteksi sinyal kotak hitam dan logam dengan gambaran
tiga dimensi. "Kami berharap banyak, kapal itu mampu mendeteksi
puing-puing pesawat yang masih berada di dasar laut," kata dia.
Jika ada logam aneh, kata
Muhammad Ilyas, alat di dalam Baruna Jaya IV langsung memberi laporan. Pria
yang menjabat sebagai Kepala Seksi Program Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT
ini menjelaskan cakupan deteksi alat bergantung pada besaran obyek . "Jika
obyek besar, cakupan deteksi semakin jauh," kata dia. Semoga para korban
dan badan pesawat Airasia segera ditemukan.
0 Komentar untuk "Ini Dia Kapal Tercanggih Pencari Airasia QZ8501"