Para ilmuwan dan peneliti terus mencari solusi untuk menciptakan hal yang dapat mengubah dunia kearah yang lebih baik, bentuk nyata dari kerja keras mereka adalah penemuan penemuan mereka, teori mereka, azas-azas mereka, dan masih banyak lagi. Pada hakikatnya setiap penemuan yang di observasi oleh para ilmuwan memiliki niat yang baik, akan tetapi apabila disalah gunakan hal itu dapat berbelok kearah yang salah. Namun, ada juga yang menciptakan sesuatu untuk membunuh manusia baik untuk kekuatan perang maupun untuk mengakhiri perang. Bukan hanya itu, molekul yang diciptakan dapat merusak lingkungan dan menyebabkan efek yang buruk bagi kesehatan. Lalu, apa saja Penemuan yang menyebabkan kematian? simak ulasannya berikut ini:
1. Bom Atom
Bom atom adalah salah satu tipe reaksi nuklir dan mempunyai
daya pemusnah yang dahsyat. Sebuah bom mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata
nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran.
Semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap
kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dengan korban sebanyak 140.000 orang
di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Pada masa itu daya
ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 ribuan ton.
Sedangkan bom atom sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70
jutaan ton. Masa fissile material (uranium yang diperkaya atau plutonium)
dirancang mencapai supercritical mass. Untuk membentuk reaksi berantai adalah dengan menabrakkan
sebutir bahan sub-critical terhadap butiran lainnya (the “gun” method), atau
dengan memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia
sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula. (the
“implosion” method).
2. TNT (Trinitrotoluene)
Trinitrotoluene (TNT, atau Trotyl) adalah kristalin aromatic
hydrocarbon berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 K (178 °F, 81 °C).
Trinitrotoluene adalah bahan peledak yang digunakan sendiri atau dicampur, misalnya
dalam Torpex, Tritonal, Composition B atau Amatol. TNT dipersiapkan dengan
nitrasi toluene C6H5CH3; rumus kimianya C6H2(NO2)3CH3, and IUPAC name
2,4,6-trinitrotoluene.
3. Guillotine
Guillotine menjadi terkenal pada Revolusi Perancis. Nama
Guillotine diambil dari nama Joseph Ignace Guillotin (1738 – 1814), orang yang
pertama kali menyarankan alat ini sebagai alat eksekusi.
Pada tanggal 25 April 1792, Nicolas Jacques Pelletier adalah
korban pertama guillotine. Secara total pada Revolusi Perancis puluhan ribu
orang dieksekusi. Di Paris sendiri, diperkirakan 40.000 orang dibunuh dengan
guillotine, antara lain Raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette.
Guillotine dirancang untuk membuat sebuah eksekusi
semanusiawi mungkin dengan menghalangi sakit sebanyak mungkin. Terdakwa disuruh
tidur tengkurap dan leher ditaruh di antara dua balok kayu di mana di tengah
ada lubang tempat jatuhnya pisau. Pada ketinggian 7 meter, pisau dijatuhkan
oleh algojo dan kepala terdakwa jatuh di sebuah keranjang di depannya.
Pemenggalan kepala dengan guillotine hanya berlangsung
beberapa detik saja. Eksekusi dengan guillotine kala itu menjadi tontonan umum,
tetapi kemudian guillotine ditaruh di dalam penjara karena dianggap kejam.
Terdakwa terakhir yang dihukum mati dengan alat ini adalah
Hamida Djandoubi. Ia dieksekusi di Marseille pada tanggal 10 September 1977.
4. Automatic Rifle
Jenderal Manuel Mondragon menciptakan senapan otomatis
pertama di dunia pada tahun 1887. Beberapa keturunannya adalah AK-47, M16A1,
dan M-14. Khusus untuk AK-47, senjata ini adalah tipe yang paling banyak
digunakan oleh para teroris.
5. Agent Orange
Agent Orange adalah julukan yang diberikan untuk herbisida
dan defolian yang digunakan oleh Militer Amerika Serikat dalam peperangan
herbisida (herbicidal warfare) di Vietnam 1961 hingga 1971.
Tong-tong bergaris-garis oranye berukuran 55 galon AS,
kira-kira adalah campuran 1:1 dari dua herbisida fenoksi dalam bentuk ester,
2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dan 2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid
(2,4,5-T).
Bila disemprotkan kepada tanaman-tanaman berdaun lebar,
mereka merangsang pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dan akhirnya
merontokkan daun-daunnya.
Bila disemprotkan pada tanaman-tanaman seperti gandum atau
jagung, ia secara selektif akan mematikan. Hanya tanaman di ladang ilalang yang
relatif tidak terpengaruh.
Bayangkan jika terkena manusia, Agent Orange dapat
mengakibatkan risiko berbagai tipe kanker dan cacat genetis.
6. Freon/CFCs
Ilmuwan Thomas Midgley menemukan freon CFC pada tahun 1930.
Pembuatan CFC dihentikan pada tahun 1995 karena kerusakan lapisan ozon yang
disebabkan CFC.
Setelah CFC dilarang digunakan, penggunaan amonia meluas,
lalu diikuti dengan propana dan butana yang kurang korosif, juga isobutana yang
saat ini digunakan secara luas.
Jenis fluida lainnya yang dapat digunakan sebaga refrigeran
adalah karbon dioksida, hidrogen, helium, dan nitrogen. Pada umumnya digunakan
dalam industri yang menyediakan teknologi pendingin yang menggunakan gas-gas
tersebut.
7. Gas Sarin
Pada tahun 1938, kimiawan Jerman Dr Gerhard Schrader
menemukan gas sarin pertama kali. Saat ini, sarin diklasifikasikan sebagai
senjata pemusnah massal oleh PBB.
Sarin menyerang sistem saraf, awalnya hanya menyebabkan
pilek dan sesak di dada kemudian korban mengalami kesulitan bernapas, menjadi
mual, dan mulai meneteskan air liur.
Korban terus kehilangan kendali atas semua fungsi tubuh,
diikuti oleh kejang kejang dan koma. Jika penangkal tidak diberikan dengan
cepat maka si korban akan mati secara tragis.
Sekian, info tentang 7 Penemuan Yang Banyak Menyebabkan Kematian, terima kasih, semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "7 Penemuan Yang Banyak Menyebabkan Kematian"