Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi terutama pada periode ketiga dan keempat.
Unsur-Unsur
Periode 3
Unsur-unsur periode
ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama yaitu tiga kulit. Akan tetapi
konfigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan
sifat-sifat kimia yang berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga
berturut-turut adalah natrium (Na),magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon
(Si), fosfor (P), belerang (S), klor(Cl) dan argon (Ar). Na, Mg, dan Al
merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, Ar gas mulia.
Unsur-unsur tersebut mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:
Unsur
|
Konfigurasi
Elektron
|
11Na
12Mg
13Al
14Si
15P
16S
17Cl
18Ar
|
[Ne]
3s1
[Ne]
3s2
[Ne]
3s2 3p1
[Ne] 3s2 3p2
[Ne]
3s2 3p3
[Ne]
3s2 3p4
[Ne]
3s2 3p5
[Ne]
3s2 3p6
|
v Sifat-Sifat
Unsur Periode Ketiga
a. Sifat
Logam dan Non Logam Unsur-Unsur periode ketiga
Secara fisis, unsur-unsur
periode ketiga dikelompokan ke dalaam 3 sifat, yaitu logam, semilogam, dan non
logam. Sifat dari unsur logam adalah mengilap, massa jenis tinggi, titik lebur
tinggi, dapat dibentuk, dan mempunyai kekerasan serta daya hantar listrik
tinggi. Unsur nonlogam bersifat tidak mengilap, rapuh, kekerasan rendah, massa
jenis dan titik leburnya rendah, serta daya hantar listrik kecil. Sedangkan
unsur semilogam memiliki sebagian sifat unsur logam dan non logam.
Dalam satu periode dari
kiri ke kanan sifat logam semakin berkurang. Oleh karenanya unsur-unsur periode
ketiga dikelompokan menjadi 3 berikut.
1. Kelompok
unsur logam : Na, Mg, Al
2. Kelompok
unsur semilogam : Si
3. Kelompok
unsur nonlogam : P, S, Cl, dan Ar.
Berkurangnya sifat logam
unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan disebabkan oleh harga
keelektronegatifannya semakin besar, sehingga semakin sukar membentuk ion
positif. Maka dari itu, sifat logamnya semakin ke kanan semakin berkurang.
a. Sifat-Sifat
Keperiodikan Unsur-unsur Periode Ketiga
Sifat keperiodikan
unsur-unsur periode ketiga meliputi jari-jari atom, energi ionisasi,
kelektronegatifan, titik leleh, dan titik didih.
No
|
Sifat
Keperiodikan
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
1
|
Jari-jari
atom (pm)
|
157
|
136
|
125
|
117
|
110
|
104
|
99
|
-
|
2
|
Energi
Ionisasi (kJ mol-1)
|
495
|
738
|
577
|
787
|
1.060
|
1.000
|
1.260
|
1.520
|
3
|
Kelektronegatifan
(skala pauling)
|
100
|
1,25
|
1,45
|
1,75
|
2,05
|
2,45
|
2,85
|
-
|
4
|
Titik
Leleh
|
98
|
651
|
660
|
1.410
|
44
|
119
|
-101
|
-189
|
5
|
Titik
Didih (oC)
|
892
|
1.107
|
2.467
|
2.355
|
280
|
445
|
-35
|
-186
|
b. Sifat
Reduktor dan Oksidator Unsur-Unsur Periode Ketiga
Sifat reduktor dan
oksidator berkaitan dengan jari-jari atom. Dalam satu periode, dari kiri ke
kanan jari-jari atom semakin kecil. Oleh karena itu, semakin sukar melepaskan
elektron atau semakin sukar teroksidasi. Berarti sifat reduktornya semakin
lemah. Sebaiknya, atom dengan jari-jari kecil akan mudah menerima elektron atau
semakin mudah tereduksi. Artinya sifat oksidatornya semakin kuat.
Sifat reduktor dan
oksidator juga dapat ditentukan dari besarnya harga potensial reduksi standar
(EO) masing-masing unsur dalam periode ketiga.
Unsur
Periode ketiga
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Potensial
reduksi standar
|
-2,71
|
-2,38
|
-1,66
|
-0,86
|
-0,51
|
+0,36
|
+1,36
|
Kekuatan
reduktor
|
Sangat
kuat
|
kuat
|
Agak
kuat
|
Agak
lemah
|
lemah
|
Sangat
lemah
|
Sangat-sangat
lemah
|
Kekuatan
oksidator
|
Sangat-sangat
lemah
|
Sangat
lemah
|
lemah
|
Agak
lemah
|
Agak
kuat
|
Kuat
|
Sangat
lemah
|
Harga potensial reduksi
standar semakin ke kanan semakin positif. Akibatnya unsur-unsur tersebut
semakin ke kanan semakin mudah mengalami reaksi reduksi. Oleh karenanya, sifat
oksidatornya semakin bertambah dan sifat reduktornya semakin berkurang.
c. Sifat
Asam-Basa Unsur-Unsur Periode Ketiga
Sifat asam dan basa
unsur-unsur periode ketiga dapat dipelajari dari senyawa yang mengandung gugus:
L-O-H, karena senyawa semacam itu dapat bertindak sebagai asam ataupun basa.
Sifat asam atau basa tergantung senyawa berikut:
1.
Bertindak sebagai asam jika senyawa tersebut cenderung
melepaskan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air.
LO – H ---> LO-(aq) + H+(aq)
2.
Bertindak sebagai basa jika senyawa itu cenderung melepaskan ion
hidrogen (OH-) ketika dilarutkan dalam air.
L – OH ---> L+(aq) + OH-(aq)
Kecenderungan senyawa
dengan gugus L – O – H bertindak sebagai asam ataupun basa sangat tergantung
pada besarnya energi ionosasi yang dimiliki oleh unsur L.
a. Jika
energi ionisasi unsur L kecil, berarti L lebih mudah melepaskan elektron
sehingga terjadi pemusatan elektron di sekeliling atom O dan menyebabkan atom O
bersifat negatif. Akibatnya, atom O yang bersifat negatif mengikat atom H yang
bermuatan positif sehingga terbentuklah ion OH-. Hal ini berarti
bahwa larutan tersebut bersifat basa.
b. Jika
energi ionisasi unsur L besar, berarti L cenderung menarik elektron sehingga
atom O-nya menjadi bermuatan positif dan berakibat atom O tersebut menolak atom
H sehingga terbentuklah ion H+. Hal ini berarti bahwa larutan
tersebut bersifat asam.
Unsur-unsur periode
ketiga makin ke kanan memiliki harga energi ionosasi yang cenderung bertambah.
Hal ini berarti unsur-unsur tersebut makin kuat menarik elektron. Semakin kuat
suatu unsur menarik elektron, sifat basanya semakin berkurang dan sifat asamnya
semakin bertambah.
v Unsur-Unsur Periode Ketiga
a) Natrium
(Na)
Ø Sifat
fisik natrium
1. Logam
natrium berwarna putih keperakan
2. Merupakan
logam lunak
3. Mempunyai
kerapatan 0.97 g/ml, sehingga bersifat lebih ringan daripada air.
Ø Sifat
kimia natrium
1. Cepat
bereaksi dengan air membentuk NaOH, dengan reaksi:
2Na + 2H2O ---> 2NaOH + H2
2. Merupakan
reduktor yang sangat kuat.
3. Larut
dalam air raksa (Hg) membentuk natrium amalgam.
4. Mudah
teroksidasi oleh oksigen di udara membentuk Na2O untuk
menghindarinya logam natrium selalu disimpan dalam minyak tanah.
Ø Cara
Pembuatan natrium
Dibuat dengan cara
elektrolisis leburan NaCl. Prosesnya disebut proses Downs, yaitu dengan
menambah 58% CaCl2 dan KF pada elektrolisis lelehan NaCL. Tujuan
penambahan untuk menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai 550 °C.
Reaksi : NaCl(l) ---> Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e- ---> Na
Anode : 2 Cl ---> Cl2 + 2 e-
Natrium tidak dapat
dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan dalam minyak tanah.
Ø Kegunaan
dan senyawanya
a) Dipakai
dalam pebuatan ester
b) NACl
digunakan oleh hampir semua makhluk
c) Na-benzoat
dipakai dalam pengawetan makanan
d) Na-glutamat
dipakai untuk penyedap makanan
e) Isi
dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
f) NAOH dipakai
untuk membuat sabun, deterjen, kertas
g) NAHCO3 dipakai
sebagai pengembang kue
h) Memurnikan
logam K, Rb, Cs
i) NACO3 Pembuatan
kaca dan pemurnian air sadah
j) Mereduksi
lelehan KCL, bertujuan untuk memperoleh logam kalium
k) Untuk
membentuk Natrium Karbida (Na2C2)
Na + C2H2 ---> Na + C2 ---> Na2C2
Ø Keberadaannya
di alam dan mineralnya
Dialam unsur natrium
terdapat sebagai senyawa garam natrium klorida (NaCl). Garam natrium klorida
merupakan sumber utama untuk memperoleh logamnya. Logam Na yang berasal dari
garamnya ini dapat diperoleh dengan cara elektrolisis. Elektrolisis garam NaCl
dilakukan dalam bentuk lelehannya dengan elektroda karbon. Sementara itu, NaCl
sendiri dapat dibuat dengan cara mereaksikan logam natrium dengan gas klorin
sesuai persamaan reaksi:
2Na(S) + Cl ---> 2NaCl(S).
Selain dari garam NaCl,
logam Na juga dapat diperoleh dari oksidasinya seperti Na2O atau
dari mineralnya yaitu kriolit (Na3AlF6).
b) Magnesium
(Mg)
Ø Sifat
fisik magnesium
1. Nomor
atom : 12
2. Konfigurasi
e-
: [Ne] 3s2
3. Massa
Atom relatif : 24,305
4. Jari-jari
atom : 1,72 Å
5. Titik
Didih
: 1107 °C
6. Titik
Lebur
: 651 °C
7. Elektronegatifitas
: 1,25
8. Energi
Ionisasi : 738 kJ/mol
9. Tingkat
Oks. Max : 2+
10. Struktur
Atom : Kristal
Logam
11. Wujud
: Padat
12. Merupakan
logam yang berwarna putih keperakan
Ø Sifat
Kimia
1. Mudah
mengalami reaksi oksidasi oleh oksigen di udara membentuk MgO.
2. Oksidasi
magnesium mudah larut didalam air membentuk magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
Ø Cara
Pembuatannya
Logam magnesium dapat
diperoleh dengan cara mengektrolisis lelehan MgCl2 dengan
elektrode karbon.
Ø Kegunaan
dan senyawanya
Logam magnesium digunakan
untuk membuat paduan logam atau aloi. Paduan logam atau aloi ini dikenal juga
dengan nama lakur. Beberapa logam yang banyak digunakan untuk membuat lakur
dengan magnesium adalah Al, Zn, dan Mn. Logam paduan magnesium bersifat ringan
tetapi keras, serta tahan terhadap korosi. Selain itu, kegunaan magnesium
yakni:
1. Dipakai
pada proses produksi logam, kaca, dan semen
2. Untuk
membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
3. Pemisah
sulfur dari besi dan baja
4. Dipakai
pada lempeng yang digunakan d industri percetakan
5. Untuk
membuat lampu kilat
6. Sebagai
katalis reaksi organik
7. Untuk
antasid (Mg(OH)2), pencahar (MgSO4), bata
tahan api (MgO), tapal gigi dan kosmetik (MgCO3).
Ø Keberadaanya
di alam dan mineralnya
Di alam magnesium
ditemukan di dalam air laut dan dalam bentuk mineral-mineralnya. Mineral
magnesium yang banyak terdapat di alam yaotu dolomit (CaCO3.MgCO3)
dan karnalit (KCL.MgCl2.6H2O). Selain dalam bentuk
mineral, magnesium dapat ditemukan dalam bentuk garam sulfatnya yaitu MgSO4 dan
oksidanya (MgO).
c) Aluminium
(Al)
Ø Sifat
fisik Aluminium
1. Titik
leleh 660oC
2. Titik
didih 2.400oC
3. Sebagai
konduktor panas dan listrik yang baik
4. Kerapatannya
2,7 g/ml
5. Merupakan
logam putih keperakan
6. Tahan
terhadap korosi karena mampu membentuk lapisan oksida pada permukaannya. Oleh
karenanya dapat mencegah reaksi oksidasi
lebih lanjut.
Ø Sifat
kimia
1. Aluminium
bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam dan basa.
-->Dengan asam : 2Al + 6HCl
2AlCl3 + 3H2
-->Dengan basa : 2Al + 2NaOH + 2H2O
2NaAlO2 +
3H2
2. Aluminium
merupakan reduktor kuat
-->Al
Al3+ + 3e- EO =
1,66 V
3. Aluminium
dalam bentuk bubuk mudah terbakar menghasilkan panas reasi sebesar 399 Kkal.
2Al + 3/2 O2 -->
Al2O3 delta H
= -339 Kkal
Ø Cara
pembuatan
Dalam industri, logam
aluminium dibuat dengan cara elektrolisis lebburan aluminium oksida. Cara ini
ditemukan oleh Charles Martin Hall pada tahun 1886, sehingga prosesnya dikenal
dengan proses Hall. Oksida yang digunakan berupa bauksit yang dicampur dengan
oksida-oksida lain seperti besi oksida, dan silikon oksida.
Langkah pertama sebelum
proses elektrolisis auminium adalah memperoleh aluminium oksida dari bauksit.
Bauksit kotor dicuci dengan larutan NaOH pekat untuk memisahkan Al2O3 dari
zat-zat lain yang ada dalam bauksit. Selanjutnya, larutan yang dihasilkan
ditambahkan asam agar terbentuk endapan (Al(OH)3). Kemudian, endapan
Al(OH)3dipanaskan agar agar terurai menjadi Al2O3 murni.
Leburan aluminium oksida yang diperoleh di elektrolisis.
Saat ini, penggunaan
kreolit telah digantikan dengan material-material lain. Material ini
memungkinkan proses berjalan pada suhu rendah. Selain itu, lelehan yang terjadi
lebih kecil kerapatannya dibandingkan dengan lelehan yang terbentuk dari
kreolit. Oleh karenanya lelehan aluminium yang terdapat di dsar sel lebih mudah
dipisahkan dari kelebihan campuran antara Al2O3 dengan
material penurunan suhu.
Ø Kegunaan
dan senyawanya
1. Banyak
dipakai dalam industri pesawat terbang karena aluminium bersifat ringan.
2. Sebagai
katalis pada industri plastik
3. Digunakan
untuk mereduksi oksida-oksida logam seperti MnO2 dan CrO3.
4. Sebagai
thermit, yaitu campuran antara serbuk aluminium dengan oksida besi, digunakan
untuk mengelas baja, karena reaksinya menghasilkan kalor yang cukup tinggi.
2Al + Fe2O3 --> Al2O3 + 2Fe delta H = -185 Kkal
5. Garam
sulfatnya (Al2(SO4)3. 17H2O)
digunakan dalam proses pewarnaan di industri tekstil dan digunakan di industri
kertas.
6. Untuk
membuat logam campuran agar menghasilkan paduan yang lebih keras, lebih kuat,
dan lebih tahan karat. Contoh:
ü Duralumin
(96% Al, 4% Cu) => sangat tahan karat
ü Alnico
(50% Fe, 20% Ni, 20% Al, 10% Co) => Magnet yang sangat kuat
ü Magnalium
( 90% Al, 10% Mg) => Bahan untuk membuat pesawat terbang
7. Untuk
membuat konstruksi bangunan
8. Dipakai
pada berbagai macam aloi
9. Tawas
sebagai penjernih air
10. Untuk
membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
11. Membuat
berbagai alat masak
12. Menghasilkan
permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
Ø Keberadaan
di alam dan mineralnya
Di alam aluminium banyak
dijumpai dalam bentuk silikat, yaitu aluminium silikat (KalSi3O6)
dengan mineral karolit (Na3AlF6). Aluminium silikat dalam
keadaan murni dikenal dengan tanah liat proselin atau kaolin. Sementara itu,
aluminium silikat kurang disebut tanah liat.
Selain dalam bentuk
silikat dan mineral, aluminium dapat juga ditemukan dalam bentuk oksidasinya
yaitu Al2O3. Oksida aluminium ini mempunyai berbagai
bentuk, diantaranya sebagai batu permata yang mengandung air dan batu yang
sangat kasar. Batu kasar ini dikenal dengan baukasit.
d) Silikon
(Si)
Ø Sifat
fisik silikon
1. Nomor
atom : 14
2. Konfigurasi
e-
: [Ne] 3s2 3p 2
3. Massa
Atom relatif : 28,0855
4. Jari-jari
atom : 1,46 Å
5. Titik
Didih
: 2355 °C
6. Titik
Lebur :
1410 °C
7. Elektronegatifitas
: 1,74
8. Energi
Ionisasi : 787 kJ/mol
9. Tingkat
Oks. Max : 4+
10. Struktur
Atom : Kristal
Kovalen raksasa
11. Engan
: Padat
Ø Sifat
Kimia Silikon
Silikon bersifat
semikonduktor sehingga banyak digunakan untuk membuat transistor, kalkulator,
mikrokomputer, dan serat sel-sel energi matahari. Untuk dapat membuat alat-alat
tersebut diperlukan silikon ultra murni. Silikon murni dapat diperoleh dengan
cara mereduksi campuran pasir dengan gas klorin sambil dipanaskan. Reduksi ini
menghasilkan cairan SiCl4 yang titik didihnya cukup rendah (58OC).
Selanjutnya SiCl4 yang terbentuk diuapkan dan uap SiO4 segera
direaksikan dengan gas H2 agar tereduksi kembali menjadi
silikon yang betul-betul murni. Persamaan reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) ---> Si(s) +
4HCl(s)
Ø Cara
Pembuatan
Secara komersial, silikon diperoleh dengan cara mereduksi SiO2. Reaksi reduksi ini dilakukan dalam tungku pembakaran listrik dengan batang karbon atau kalsium karbida (CaC2). Didalam tungku ini, batang karbon di aliri alur listrik hingga berpijar sehingga kristal SiO2 tereduksi. Reaksi yang terjadi adalah SiO2(S) + 2C(s) ---> Si(s) + 2CO(g)
Selain dengan reduksi SiO2 silikon
juga dapat diperoleh dengan cara memanaskan silikon tertrahalida. Proses
pemanasan ini dilakukan pada suhu tinggi dengan menggunakan pereduksi gas
hidrogen. Reaksi yang terjadi:
SiCl4 + 2H2 ---> Si + 4HCl
Ø Kegunaan
dan senyawanya
1. Dipakai
dalam pembuatan kaca
2. Terutama
dipakai dalam pembuatan semi konduktor
3. Digunakan
untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
4. Untuk
membuat enamel
5. Untuk
membuat IC
Senyawa-senyawa siikon yang penting yakni:
a. Gelas
dan kaca
Gelas dan kaca merupakan senyawa silikon yang sudah dimanfaatkan
sejak zaman Mesompotamia dan Mesir purba.
Gelas dan kaca merupakan campuran senyawa-senyawa silikat. Gelas
dibuat dengan cara memanaskan campuran Na2CO3 dan
CaCO3dengan pasir (SiO2) pada suhu 1.500oC.
proses ini menghasilkan campuran natrium silikat dan kalsium silikat.
Na2CO3 + SiO2 ---> Na2SiO3 + CO2
CaCO3 + SiO2 ---> CaSiO3 + CO2
Campuran ini merupakan jenis gelas yang umum digunakan untuk
membuat botol dan berbagai peralatan kaca.
b. Semen
Semen merupakan senyawa silikon yang terdiri atas campuran
kalsium dan kalsium aluminat. Semen dibuat dengan cara memanaskan batuan yang
mengandung batu kapur (CaCO3) dengan tanah liat (Al2O3.2SiO2.2H2O)
dengan perbandingan tertentu pada suhu sekitar 1.500 oC. Reaksi
yang terjadi sebagai berikut.
CaCO3 ---> CaO + CO2
Al2O3.2SiO2.2H2O + 3CaO ---> Ca(AlO2)2 + 2CaSiO3 + 2H2O
Semen
Ø Keberadaanya
di alam dan mineralnya
Dialam silikon ditemukan
dalam bentuk mineral. Mineral-mineral silikon yang banyak ditemukan diantaranya
ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2),
kaoulin (Al2O3.SiO2.2H2O), atau
albit (Na2O.Al2O3.6SiO2). selain
sebagai mineral juga dapat ditemukan sebagai silikat atau sebagai silikon
dioksida (SiO2). Senyawa silikon dioksida dapat ditemui dalam
berbagai bentuk diantaranya pasir kuarsa dan sebagai batu-batuan seperti akik
dan opal. Tanah liat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik juga
mengandung silikon. Sementara itu, senyawa silikon yang berasal dari jasad
renik misalnya tanah diatome.
e) Fosfor
(P)
Ø Sifat-sifat
fosfor
Fosfor memiliki dua bentuk alotrop, yaitu fosfor merah dan
fosfor putih. Perbedaan sifat antara fosfor merah dengan fosfor putih dapat
dilihat dalam tabel berikut.
No
|
Sifat-sifat
|
Fosfor
Merah
|
Fosfor
Putih
|
1
|
Bentuk
kristal
|
Amorf
|
Tetrahedron
|
2
|
Titik
didih
|
Menyublim
tanpa meleleh pada suhu 420 oC
|
280o
|
3
|
Titik
lebur
|
>44o C
|
44,1oC
|
4
|
Massa
jenis
|
2,05
– 2,34 g/cm3
|
1,83
g/cm3
|
5
|
Kelarutan
|
Tidak
larut dalam pelarut eter, terpentin, atau CS2
|
Larutan
dalam CS2, atau terpentin tetapi tidak larut dalam air
|
6
|
Sifat
racun
|
Tidak
beracun
|
Beracun
|
7
|
Kereaktifan
|
Tidak
reaktif
|
Sangat
reaktif dan harus disimpan dalam air
|
8
|
Kestabilan
terhadap suhu
|
Stabil
terhadap suhu
|
Tidak
stabil pada suhu tertentu
|
9
|
Sifat
dalam keadaan gelap
|
Tidak
bersinar dalam gelap
|
Bersinar
dalam gelap
|
Sifat umum dari fosfor
yaitu:
a.
Fosfor mudah beraksi dengan oksigen (O2) membentukoksidanya. Reaksi yang terjadi: P4 + 5O2 ---> 2P2O5
Fosfor mudah beraksi dengan oksigen (O2) membentukoksidanya. Reaksi yang terjadi: P4 + 5O2 ---> 2P2O5
b.
Oksidanya fosfor dengan air membentuk asam fosfat (H3PO4) persamaan reaksinya: P2O5 + 3H2O ---> 2H3PO4
Oksidanya fosfor dengan air membentuk asam fosfat (H3PO4) persamaan reaksinya: P2O5 + 3H2O ---> 2H3PO4
Ø Pembuatan
fosfor
a. Pembuatan
fosfor putih
Fosfor putih pertama kali
dibuat oleh Hening Brand pada tahun 1669. Ilmuan kimia ini
awalnya mebuat fosfor putih dengan cara memanaskan urine dan pasir kemudian
mengkondensasikan uapnya melalui air. Unsur yang diperoleh dapat mengeluarkan
cahaya, sehingga unsur tersebut dinamakan phosphorus.
Selanjutnya, Wohler memperkenalkan
cara modern untuk memperoleh fosfor putih. Caranya dengan mereduksi kalsium
fosfat, pasir dan batang karbon pada suhu 1.300oC dalam tungku
pembakaran listrik. Fosfor yang diperoleh distilasi kemudian dikondensasikan di
dalam air sebagai molekul P4.
Reaksi utama terjadi
adalah:
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C ---> 6CaSiO3 + 10CO + P4
Uap P4 dan
CO selanjutnya dikondensasi kedalam air hingga diperoleh kristal fosfor putih
murni. Fosfor putih sangat reaktif terhadap oksigen sehingga terbakar dan
menghasilkan gelembung-gelembung. Oleh karena itu fosfor disimpan dalam air.
b. Pembuatan
fosfor merah
Fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih. Fosfor
merah dalam keadaan murni dapat diperoleh dengan cara kristalisasi larutanya
menggunakan Pb. Namun, fosfor merah sulit diperoleh dalam keadaan murni.
Ø Kegunaan
dan senyawanya
Fosfor mempunyai berbagai
kegunaan yang bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Kegunaan fosfor
tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Digunakan
untuk membuat dinding korek dalam indurtri korek api.
b. Untuk
membuat asam fosfat
c. Sebagai
bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfosfat, amhopos, atau NPK di
industri pupuk.
d. Dipakai
pada proses produksi logam, kaca, dan semen
e. Untuk
membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
f. Pemisah
sulfur dari besi dan baja
g. Dipakai
pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
h. Untuk
membuat lampu kilat
i. Sebagai
katalis reaksi organik
Ø Keberadaannya
dialam dan mineralnya.
Dialam fosfor ditemukan
tidak dalam bentuk keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa. Sebagian besar
fosfor ditemukan dalam bentuk mineral-mineral apatit seperti Ca9(PO4)6.CaF2,
Ca9(PO4)6.CaCl2, atau Ca9(PO4)6.Ca(OH)2. Selain
itu fosfor juga ditemukan dalam mineral fosforit seperti Ca3(PO4)2.
Dalam jasad hidup, fosfor dapat kita jumpai dalam putih telur, tulang, dan
fosfolipid. Keberadaan fosfor dalam bahan-bahan tersebut sebagai senyawa fosfat
berperan penting dalam DNA dan pembentukan membran. Selain itu sennyawa fosfat
juga terdapat dalam tanah pertanian.
f) Belerang
(S)
Ø Sifat-sifat
belerang
a. Belerang
mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang monoklin dan belerang rhombik.
Belerang monoklin ditemukan diatas suhu 96oC dan dibawah suhu 96oC
belerang lebih stabil dalam bentuk rhombik. Keadaan seperti ini dinamakan sifat
enantiotropi belerang. Suhu 96oC merupakan suhu peralihan dan pada
suhu ini terjadi kesetimbangan dari belerang monoklin ke belerang rhombik.
b. Larut
dalam pelarut-pelarut organik seperti alkohol (C2H5O4),
karbon disulfida (CS2), dan eter (CH3-O-OH3),
tetapi tidak larut dalam air.
Ø Pembuatan
belerang
a. Cara
Frasch
Pembuatan belerang dengan cara Frasch ditemukan oleh seorang
ahli mesin Amerika yaitu H. Frasch pada tahun 1890. Pengolahan belerang dengan
cara Frasch dilakukan untuk mengambil belerang cair dari dalam tanah. Caranya,
tanah yang mengandung belerang di bor menggunakan bor yang terdiri atas
pipa-pipa yang mempunyai diameter berbeda dan disusun secara simetris.
b. Cara
Clause
Pengolahan belerang dengan cara Clause menggunakan bahan baku
gas asam sulfida (H2S). Gas H2S dapat diperoleh dari
hasil pembakaran kokas. Prosesnya, gas H2S dioksidasikan dengan
oksigen agar menghasilkan gas SO2. Gas SO2 yang
dihasilkan dicampurkan dengan sebagian gas H2S sehingga dihasilkan
belerang cair
H2S + 3/2 O2 ---> SO2 + H2O H= -123,9 Kkal
SO2 + 2H2S ---> 3S + 2H2O H= -34,2 Kkal
Ø Kegunaan
belerang dan senyawanya
Belerang merupakan salah
satu unsur periode ketiga yang mempunyai banyak kegunaan. Kegunaan belerang
tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Sebagai
bahan baku pembuatan asam sulfat.
Asam sulfat sangat diperlukan dalam berbagai industri, karena
merupakan bahan baku di pabrik obat, pupuk, detergen, atau pengolahan logam.
b. Sebagai
bahan baku pembuatan korek api
c. Sebagai
bahan pada proses vulkanisasi karet
d. Seng
sulfida digunakan sebagai bahan pelapis pada layar televisi.
Beberapa senyawa belerang
yang penting:
a. Belerang
dioksida (SO2)
Belerang dioksida terbentuk dari reaksi pembakaran
senyawa-senyawa belerang. Selain itu, dapat juga dengan cara memanaskan
sulfida-sulfida logam di udara. Sementara itu di laboratorium, belerang
dioksida diperoleh dengan cara mereaksikan garam-garam sulfit dengan asam kuat.
Misalnya : Na2SO3 + H2SO4 ---> Na2SO4 + SO2 + H2O
Belerang dioksida banyak
dihasilkan di negara-negara industri. Senyawa ini dibebaskan ke udara dan
sebagian teroksidasi menjadi belerang trioksida (SO3). Apabila
terjadi huajn, maka baik SO2 dan SO3 akan
terlarut dalam air hujan menghasilkan senyawa asam dan turun di bumi sebagai
hujan asam (acid rain).
Hujan asam membawa dampak negatif bagi lingkungan maupun ekosistem air. Hujan
asam dapat menurunkan pH air laut dan air sungai, sehingga mengakibatkan
kerusakan bagi ekosistem air dan tumbuh-tumbuhan. Hujan asam juga bersifat
korosif sehingga dapat merusak bangunan.
b. Belerang
trioksida (SO3)
Belerang trioksida dihasilkan dengan cara mengoksidasi belerang
dioksida dengan oksida.
-->2SO2 + O2
2CO3
Pada suhu kamar, belerang trioksida berbentuk padat. Padatan SO3mudah
menguap. Apabila SO3 dilarutkan kedalam air akan menghasilkan
asam sulfat (H2SO4).
SO3 + H2O ---> H2SO4
c. Asam
sulfat (H2SO4)
1. Pembuatan
asam sulfat
Dalam dunia industri asam
sulfat dibuat de-ngan 2 cara, yaitu:
a) Menurut proses kontak.
b) Menurut proses bilik timbal/kamar timbal.
Proses kontak dengan proses kamar timbal mempunyai persamaan dan
perbedaan.
ü Persamaan
: bahan dasar SO2 dari pembakaran belerang.
ü Perbedaan
: katalis yang digunakan pada proses kamar timbal adalah campuran NO dan NO2 (uap
nietreusa).
Hasil kemurniannya:
1) Proses kontak : 98–100%
2) Proses kamar timbal : ± 77%
a. Proses
kontak
Pembuatan asam sulfat
melalui proses kontak menggunakan bahan baku belerang dioksida. Belerang
dioksida diperoleh dengan cara membakar belerang di udara. Selanjutnya belerang
dioksida dioksidasi hingga diperoleh belerang trioksida. Proses oksidasi ini
menggunakan katalis vanadium pentaoksida (V2O5).
Bahan baku asam sulfat adalah gas SO2 yang diperoleh dengan pemanggangan
pirit atau pembakaran arang. Reaksinya:
4FeS2 + 11O2 ---> 2Fe2O3 + 8SO2
atau: S + O2 ---> SO2
Gas belerang dioksidasi yang terjadi dicampur dengan
udara dialirkan melalui katalisator kontak (V2O5)
pada suhu ± 400 °C.Dalam tanur kontak, gas SO2 + O2 diembuskan
ke dalam tanur hingga bersentuhan dengan lempeng-lempeng yang dilapis V2O5 dalam
tanur tersebut sebagai zat kontak.
Reaksi yang terjadi:
SO2 + V2O5 ---> SO3 + V2O4
V2O4 + ½ O2 ---> V2O5
SO2 + ½ O2 --->
SO3
Dalam reaksi ini V2O5 tidak hanya
bertindak sebagai katalis, tetapi juga bertindak sebagai oksidator. Oleh
karena itu, dalam proses kontak V2O5 bertindak
sebagai katalis oksidator.
Gas SO3 yang terjadi dialirkan ke dalam larutan asam
sulfat encer, sehingga terjadi asam pirosulfat.
Reaksinya: SO3 + H2O ---> H2S2O7
Dengan menambahkan air ke dalam campuran ini diperoleh
asam sulfat pekat (98%).
Reaksinya: H2S2O7 + H2O ---> 2H2SO4
b. Proses
bilik timbal
Bahan baku dalam proses ini sama seperti pada
proses kontak yaitu gas SO2. Katalis yang digunakan pada proses
ini ialah gas NO dan NO2.
Gas SO2, NO, NO2 dan uap air
dialirkan ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb
(timbal).
Reaksi yang terjadi:
2 S(s)+ 2O2(g) ---> 2SO2(g)
2SO2(g)+ 2NO2(g) ---> 2SO3(g)+ 2NO(g)
2SO3 (g)+ 2H2 ---> 2H2SO4(aq)
2NO(g) ---> 2NO2(g)
Reaksi total:
2S(s)+ 2O2(g)+ 2H2O (l)+ 2H2O(l) ---> 2H2SO4(aq)
2. Sifat-sifat
asam sulfat
a. Asam
sulfat murni merupakan cairan yang tidak berwarna
b. Merupakan
asam kuat yang larut ke dalam air dengan menghasilkan suhu tinggi.
c. Merupakan
oksidator dan dehidrator sehingga digunakan sebagai zat pengering.
3. Kegunaan
asam sulfat.
a. Asam
sulfat dengan kadar 25% digunakan sebagai elektrolit, untuk pengisi aki pada
kendaraan bermotor, dipasarkan dengan nama air aki (accu zuur)
b. Asam
sulfat sebagai bahan pembersih logam pada galvanisasi dan penyepuhan.
c. Asam
sulfat digunakan pada proses pemurnian minyak bumi dan pada pembuatan berbagai
produk industri seperti tekstil, penyamakan kulit, zat warna, atau obat-obatan.
d. Asam
sulfat sebagai bahan baku pembuaatan pupuk ZA (zwavel zuur ammonia).
e. Asam
sulfat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat senyawa-senyawa sulfat
seperti :
- NaHSO4 digunakan
sebagai pembersih kamar mandi untuk melarutkan endapan dan air sadah/air ledeng
- Na2SO4 (garam
Glauber) dan MgSO4 (garam Inggris) sebagai obat pencahar
- ZnSO4 sebagai
obat emesis (obat pembuat muntah)
- Al2(SO4)3 (tawas)
sebagai zat penjernih air
- BaSO4 pigmen
putih untuk membuat cat
- CaSO4 (gips)
untuk menyambung tulang patah atau retak
- CuSO4.5H2O
(terusi) sebagai fungisida atau pembasmi jamur pada tanaman atau kayu
- FeSO4.7H2O
sebagai bahan pembuat tinta
Ø Keberadaan
belerang di alam dan mineralnya
Unsur belerang mudah
ditemukan, baik dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa. Dalam bentuk
unsur bebas, belerang banyak terdapat di dekat kawah gunung berapi dan ada
sebagian yang berada di dalam tanah. Di indonesia, unsur belerang banyak
ditemukan di daerah Dieng. Sementara itu, dalam bentuk senyawa, belerang dapat
ditemukan sebagai sulfida dan sulfat. Sulfida yang banyak ditemukan yaitu
timbal glans (PbS), seng blende (ZnS), tembaga kis (CuS), dan yang paling
banyak yaitu pirit (FeS). Sebagai senyawa sulfat, belerang ditemukan dalam batu
tahu atau gips anhidrit (CaSO4), barium sulfat (BaSO4),
dan magnesium sulfat (MgSO4). Selain ditemukan dalam keadaan bebas
dan sebagai sulfida dan sulfat belerang dapat juag ditemukan dalam hewan
sebagai penyusun putih telur dan tanah pertanian.
g) Klorin
(Cl)
Ø Sifat
Fisika klorin
1. Warna:
hijau pucat
2. Titik
lebur : -101 oC
3. Titik
didih : -35 oC
Ø Sifat
kimia
1. Klorin
merupakan unsur nonlogam yang sangat reaktif terhadap logam.
2. Klorin
bereaksi hebat dengan hidrogen dan menghasilkan ledakan jika berada di bawah
sinar matahari. Dalam keadaan gelap reaksi ini berjalan lambat.
3. Dengan
asam hipoklorit (HClO), klorin bereaksi sangat lambat. Reaksi ini menghasilkan
oksigen dan ozon.
Cl2(g) + H2O(l) =>
H+(aq) + Cl-(aq) + HclO(aq)
2HclO(aq) => 2H+(aq) + 2Cl-(aq) + O2(g)
4. Senyawa-senyawa
klorin mempunyai berbagai bilangan oksidasi seperti tabel berikut.
Bilangan
oksidasi
|
Contoh
senyawa
|
+7
|
Cl2O7, NaClO4
|
+6
|
ClO3
|
+5
|
NaClO3
|
+4
|
ClO2
|
+3
|
KClO2
|
+1
|
ClO2.
NaClO
|
0
|
Cl2
|
-1
|
NaCl
|
Selain bilangan oksidasi
dalam senyawa tersebut, klorin juga dapat mengahsilkan empat macam asam oksi
dengan bilangan oksidasi +7, +5,+3, dan +1. Asam oksi tersebut asam perklorat
(HClO4), asam klorat (HClO3), asam klorit (HClO2),
dan asam hipoklorit (HClO).
Ø Pembuatan
klorin
a. Elektrolisis
larutan garam dapur
Dalam perdagangan, klorin
diproduksi secara besar-besaran dengan proses elektrolisis larutan garam dapur.
Proses ini menggunakan anode grafit dan katode raksa. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut.
Katode (-): 2Cl- ---> Cl2 + 2e-
Anode (+): 2H2O +2e- ---> 2OH- +H2
2Cl- + 2H2O ---> Cl2 + 2OH- + H2
b. Mereaksikan
klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat
Pada proses reaksi ini,
MnO2 berfungsi sebagai oksidator.
Reaksi yang terjadi :
MnO2(s) + 2Cl- (aq) + 4H+(aq) ---> Cl2(g) + Mn2+(aq) + 2H2O(l)
Ø Kegunaan
klorin dan senyawanya
a. Kegunaan
klorin
Dalam kehidupan
sehari-hari senyawa klorin memegang peranan penting dalam bidang industri,
pertanian, obat-obatan, dan dirumah tangga. Keguanaan tersebut di antaranya
sebagai berikut.
1. Senyawa
natrium hipoklorit (NaHClO3) digunakan sebagai pemutih
2. Sebagai
bahan baku pembuatan kapur klorin (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl)2).
Kedua bahan ini merupakan bahan pengelantang pakaian atau kain, sedangkang
kaporit sendiri digunakan sebagai desinfektan.
3. Kalium
klorat (KclO3) digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan-bahan
pembuat petasan atau kembang api, dan bahan untuk membuat kepala korek api.
b. Senyawa-senyawa
klorin juga dapat digunakan sebagai pelarut, antiseptik dan plastik.
1. Pelarut
Senyawa klorin yang digunakan sebagai pelarut adalah tetrakloro
etena. Bahan ini digunakan untuk pencucian kering (dry clean), untuk pencucian
mesin. Sementara itu, trikloro etena digunakan untuk tippex sebagai thinner.
2. Antiseptik
(desinfektan)
Jenis desinfektan yang banyak digunakan saat ini TPT (Trikloro
Phenol) dan dettol. Kedua senyawa ini digunakan sebagai pembersih kamar mandi
atau WC. Jenis desinfektan lain yang sempat di produksi secara besar-besaran
adalah DDT ( Dikloro difenit trikloro etana). Desinfektan ini dapat membunuh
nyamuk, kecoa, atau binatang-binatang kecil. Namun DDT sangat berbahaya bagi
hewan dan manusia karena dapat larut dalam lemak dan sulit diuraikan.
3. Plastik
Salah satu jenis plastik dari senyawa klorin yang sangat penting
adalah PVC (polivinil klorida). PVC banyak digunakan untuk membuat jas hujan,
pita kaset, isolator listrik, pipa saluran air (pralon), atau taplak meja.
Ø Keberadaan
klorin di alam dan mineralnya
Unsur klorin merupakan
salah satu unsur periode ketiga yang bersifat sangat reaktif. Oleh karena itu,
unsur klorin jarang terdapat dalam keadaan bebas di alam, melainkan dalam
bentuk senyawa ion dengan logam-logam. Unsur klorin berbentuk molekul diatomik
dan berwujud gas. Contohnya natrium klorida (NaCl) dalam air laut.
h) Argon
(Ar)
Argon ditemukan pertama
kali oleh Lord Rayleigh dan William Ramsay. merupakan gas yang tidak bewarna
dan berasa yang keluar dari gunung berapi dan ± 0,93% terdapat diudara. Argon
bersifat tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain. Argon dapat
diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2. Terdapat sekitar
1% argon di atmosfer. Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar
kosmik.
Argon dapat digunakan
sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu.
Adanya bahan ini membuat logam pijar pada lampu tidak cepat rusak. Dipakai
dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya. Untuk
membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses. Untuk mendeteksi sumber
air tanah dan dipakai dalam roda mobil mewah.
1 Komentar untuk "Manfaat Unsur-unsur Periode 3 serta cara pembuatannya"
cara mengcopy nya gimana mas